Just another WordPress.com site

Bahaya perokok aktif dan pasif

Perokok pasif atau yang terkadang dikenal dengan nama Involuntary Smoking adalah satu istilah yang diberikan bagi mereka yang tidak merokok, namun mereka seolah dipaksa untuk menghirup asap rokok dari perok aktif yang ada di sekeliling mereka.

Penelitian akan bahaya yang dialami oleh perokok pasif belum begitu banyak dilakukan, karena umumnya penelitian yang ada lebih menfokuskan penelaahan bahaya rokok pada pelakunya atau yang disebut sebagai perokok aktif.
Berbagai penelitian yang mengkaji permasalahan bahaya yang dialami oleh perokok pasif ini menunjukkan suatu fakta yang sangat menarik, yakni bahwa para perokok pasif tidak rentan terhadap berbagai bahaya yang kelak dialami oleh para perokok aktif; namun demikian, mereka tetap harus waspada terhadap asap rokok yang mereka hirup tanpa sengaja, karena beberapa hal sebagai berikut:

1. Jenis asap rokok. Ada dua jenis asap rokok
yang masing-masing memiliki dampak tersendiri; yakni asap yang dihasilkan dari perokok aktif selama proses merokok atau yang dikenal dengan sebutan Mainstream Smoke, dan asap yang dihasilkan dari rokok yang menyala atau yang dikenal dengan sebutan Sidestream Smoke.

2. Gaya merokok. Apakah asapnya dihisap dalam-dalam, langsung dikeluarkan setelah asap tersebut sampai ke paru-paru ataukah langsung dikeluarkan seiring dengan helaan nafas.
Dampak lain yang membedakan bahaya yang menghantui perokok pasif adalah sebagai berikut:

3. Jenis tembakau yang digunakan. Umumnya, kandungan rokok terdiri dari kadar nikotin dan tar yang berbeda satu dengan lainnya, tergantung dari jenis rokoknya. Semakin meningkat kandungan nikotin dan tar dalam sebatang rokok, semakin meningkat pula bahaya dari asap yang dihasilkannya, yang kelak terhirup oleh perokok pasif.

Kandungan Carcinogenics yang ada padanya mencapai 4 (empat) kali lipat dari asap Mainstream. Kandungan amonia yang ada padanya mencapai 46 kali lipat dari asap Mainstream;clan juga kandungan lainnya yang lebih tinggi kadarnya dari asap Mainstream.

Dengan demikian, para perokok pasif lebih rentan terhadap berbagai bahaya rokok bila menghirup asap Sidestream, yakni asap rokok yang dihasilkan secara sendirinya dan bukan hasil hisapan pemiliknya dibanding dengan apabila mereka menghisap asap Mainstream, atau asap yang dihasilkan dari hisapan perokok aktif.

Gaya Merokok
Asap yang dihasilkan dari hisapan yang ringan, yakni bukan yang dihisap secara dalam, umumnya masih memiliki 1/2 kandungan yang bisa mencair dalam air dan 4/5 kandungan padat dari kandungan asalnya. Kandungan tersebut umumnya didominasi oleh gas karbon monoksida yang dihasilkan dari rokok yang menyala.

Sedangkan asap yang dihasilkan dari hisapan yang dalam, hanya memiliki 1/7 kandungan uap dan kandungan padat dari kandungan asiinya. Gas karbon monoksida yang ada pun mulai berkurang 1/2 dari aslinya. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar kandungan yang hilang tersebut telah diserap oleh perokok itu sendiri melalui hisapannya yang dalam.

Kenyataan tersebut secara tidak Iangsung mengisyaratkan bahwa bila seseorang duduk di sebelah perokok aktif yang menghisap rokoknya dengan hisapan yang ringan, maka sesungguhnya ia Iebih rentan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari asap rokok dibanding bila ia duduk dengan perokok aktif yang menghisap rokoknya dalam-dalam.

Referensi: Tobat merokok – Hc.

Leave a comment